
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Khoirukum man ta’allamal qur’aana wa’allamahu (HR Bukhori)
Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.
Judul tulisan ini tidak dimaksudkan untuk “membanggakan diri”, namun lebih sebagai kalimat motivasi diri untuk selalu istiqamah bersama Al Qur’an. Al Qur’an sebagai Kalamullah (Firman Allah) merupakan kitab suci pedoman hidup umat Islam yang perlu diboomingkan secara kontinue melalui beberapa program kegiatan seperti TPQ atau madrasah berbasis Quran.
Alfaqir merupakan salah satu Staff Pengajar di TPQ AL HIKMAH Tegal sejak tahun 2005 hingga sekarang. Selama mengajar, tentunya ada kesan tersendiri. Pahit manis selalu menghiasi selama Khidmah. Namun senyuman manis para santri mampu menjadi hiburan tersendiri setelah melakukan rutinitas keseharian.
Lembaga-lembaga pendidikan yang berfokus pada Qur’an kelak diharapkan menjadi mercusuar lahirnya generasi Islam yang senang membaca Qur’an, dan diharapkan nantinya muncul juga gelora memahami dan mengamalkan isi kandungannya, dikemudian hari.
Kehadiran lembaga-lembaga ini menjadi sebuah keniscayaan ditengah kondisi kekinian yang serba instan. Era informasi dan digitalisasi sekarang ini sudah tak dapat dibendung lagi. Untuk itu, perlu dipersiapkan lahirnya generasi yang mempunyai pondasi kuat sehingga tidak tergerus dampak negatif pesatnya laju teknologi. Salahsatunya adalah dengan mengenalkan Al Qur’an sejak usia anak. Tahap awal mengajari mereka bagaimana cara membacanya yang baik dan benar.
Mengajar Qur’an merupakan aktifitas yang menyenangkan sekaligus tentunya sebagai amal yang mulia. Setidaknya di bawah ini sebab kemuliaan menjadi guru Qur’an :
- Tak semua orang mempunyai waktu luang untuk mengajarkan Qur’an. Dengan demikian, hanya “orang-orang pilihan” yang mampu meluangkan waktunya untuk sesuatu yang pasti mulia.
- Mengajar Qur’an berarti mengajarkan suatu yang pasti mulia, maka barangsiapa yang mengajarkannya, in syaa Allah ia juga mulia.
- Mengajar Qur’an berarti membuat amal jariyah yang akan terus mengalir pahala. Santri yang sudah diajari setidaknya ia akan membacanya, maka siapa saja yang mengajarinya berarti juga akan mendapatkan pahalanya. Bayangkan, jika jumlah santri yang sudah diajari sampai ratusan, ini tentu menjadi ladang pahala yang akan terus mengalir.
- Menjadi guru Qur’an melatih keikhlasan. Terlalu naif jika diniati mendapatkan nominal (honor) yang lebih dari kata cukup tiap bulannya. Sebab, di kampung-kampung, honor yang diterima tidaklah seberapa. Maka siapa saja yang meluangkan waktu untuk mengajarkannya diharapkan terlatih jiwa keikhlasannya.
- Guru Quran merupakan orang yang mengajarkan suatu ilmu yang dapat diamalkan tiap saat, tidak dibatasi hanya pada waktu tertentu saja. Tentunya seseorang yang sudah mahir baca Qur’an, terlebih bagi yang sudah hafal, dapat mengamalkannya (baca Qur’an) pada tiap saat jika dia menghendakinya. Dengan demikian, ini (baca Qur’an) termasuk amal ibadah yang mudah untuk diamalkan, bahkan memungkinkan sering diamalkan dibandingkan amal-amal yang lain.
- Guru Quran akan mendapatkan kemuliaan sebagaimana yang dijanjikan Qur’an dan hadis-hadis shohih tentang keutamaan Qur’an (membaca, memahami dan mengamalkannya)
Tentunya, masih banyak keutamaan-keutamaan lain yang tidak dapat disebutkan dalam tulisan ringan ini. Setidaknya, itulah yang seharusnya menjadi motivasi kita untuk selalu berinteraksi dengan Qur’an sesuai dengan kadar kemampuan kita masing-masing.