- Diposting oleh : Admin
- pada tanggal : Sabtu, Juni 07, 2025

Ibadah kurban bukan hanya perintah agama, tetapi juga sarana penting dalam pembentukan karakter sosial umat Islam. Salah satu nilai paling mulia yang terkandung dalam ibadah kurban adalah empati — kemampuan merasakan dan memahami perasaan serta kebutuhan orang lain.
Di lingkungan pendidikan Islam seperti Yayasan Al-Hikmah Tegal, momentum Idul Adha menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai empati kepada santri, jamaah, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa tips menumbuhkan empati melalui ibadah kurban:
1. Ajak Anak dan Santri Terlibat dalam Proses Kurban
Ajak anak-anak dan santri terlibat langsung dalam proses ibadah kurban, mulai dari menyiapkan tempat penyembelihan, membantu pengemasan, hingga menyalurkan daging kurban kepada masyarakat.
Keterlibatan langsung ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepekaan sosial. Mereka belajar bahwa kurban bukan sekadar daging, tetapi tentang berbagi dan peduli.
2. Ceritakan Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail secara Menyentuh
Kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS adalah pelajaran tentang keikhlasan dan empati. Dalam pembelajaran Al-Qur’an, kisah ini bisa dijelaskan dengan pendekatan yang menyentuh hati agar mudah dipahami anak-anak.
“Nak, bayangkan bagaimana perasaan Nabi Ibrahim saat diperintahkan menyembelih anaknya, dan bagaimana Ismail yang rela demi menjalankan perintah Allah…”
3. Jelaskan Siapa Penerima Daging Kurban
Empati dapat ditumbuhkan dengan mengenalkan realitas sosial. Di Yayasan Al-Hikmah Tegal, daging kurban dibagikan kepada:
- Warga sekitar yang membutuhkan
- Santri
- Jamaah pengajian yang terafiliasi dengan yayasan
Ceritakan kisah mereka. Misalnya: “Ibu ini tinggal sendiri, jarang bisa makan daging.” Cerita seperti ini membentuk empati secara emosional dan konkret.
4. Ajak Refleksi dan Tadabbur Al-Qur’an
Gunakan ayat-ayat Al-Qur’an untuk menumbuhkan kesadaran spiritual dan sosial. Salah satu ayat yang relevan:
“Daging dan darah kurban itu tidak sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian.” (QS. Al-Hajj: 37)
Ajak santri merenung: “Kalau bukan daging yang Allah kehendaki, lalu apa hikmah dari ibadah kurban ini?”
5. Jadikan Kurban Sebagai Tradisi Edukatif Tahunan
Bagi lembaga pendidikan, kurban bisa menjadi:
- Ajang edukasi karakter tahunan
- Sarana pelatihan kerja sama dan kepedulian
- Media silaturahmi dengan masyarakat sekitar
Semakin sering anak terlibat, semakin dalam nilai empati tertanam.
Penutup
Ibadah kurban adalah momentum membentuk generasi berjiwa Qur’ani dan penuh empati. Melalui langkah edukatif, kisah inspiratif, dan keterlibatan langsung, nilai sosial dalam kurban akan tertanam kuat.
Yayasan Al-Hikmah Tegal meyakini bahwa pendidikan terbaik bukan hanya tentang hafalan, tetapi juga pembentukan hati yang peduli. Mari jadikan Idul Adha sebagai ajang menumbuhkan cinta dan kepedulian terhadap sesama.